Minggu, 17 Agustus 2014

Tetap Dekat Dengan Allah

Kitab Yeremia ditutup dengan kisah Raja Yoyakhin yang dikasihani oleh Ewil-Merodakh, Raja Babel. Raja Babel memperlakukannya dengan istimewa, yaitu makan bersama-sama dengan Raja Babel dan dipelihara kehidupannya oleh Raja Babel. Kita percaya bahwa apa yang dilakukan oleh Ewil-Merodakh, Raja Babel, adalah kehendak Tuhan.
Bagi orang Israel, akhir cerita ini begitu penting. Raja keturunan Daud tetap ada, sekalipun dia tidak pernah kembali lagi ke Yerusalem. Hal yang amat penting di sini adalah bahwa penyertaan Allah atas Kerajaan Daud masih terus berlangsung. Hal ini menjadi sumber pengharapan bagi umat Allah untuk memandang ke depan. Bagi kita saat ini, Kristus, anak Daud (Matius 1) merupakan sumber pengharapan bagi manusia berdosa.
Hal lain yang merupakan penutup kitab Yeremia berkaitan dengan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yeremia. Kisah Nubuat yang disampaikan oleh Yeremia tentang penghukuman Tuhan kepada umat-Nya telah benar-benar terjadi. Oleh karena itu, mulai saat itu, nubuatan Yeremia tentang berkat masa depan menuju kepada penggenapan. Keadaan yang sulit sama sekali bukanlah tanda bahwa Allah tidak hadir dan memelihara.
Keadaan sulit hanya membuat kita sulit mengerti bagaimana Allah dapat hadir, memelihara, dan menggenapi janji-Nya. Ketika orang percaya berada dalam keadaan yang sulit, yang perlu dilakukan adalah tetap bersandar kepada Tuhan, tidak menjauhi Tuhan karena Allah sedang bekerja dengan cara-Nya sendiri.
Kristuslah kegenapan dari masa depan yang direncanakan Allah. Di dalam Kristus ada pengharapan. Di dalam Kristus kita mendapatkan kekuatan dan segala sesuatu dapat kita tanggung. Amin!

Yohanes 10:10
"Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar